Wednesday, April 27, 2016

Tapak Kaki Raksasa

Terletak di Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan - Aceh Selatan, di sebuah batu karang yang menghadap lautan lepas, ada sebuah bentuk tapak kaki raksasa. Dan dari situlah asal muasal nama Desa Tapaktuan.


Menurut penduduk lokal, itulah Tapak Kaki Tuan Tapa. Keberadaan tapak yang berukuran 6 x 2,5 meter terletak di kaki Gunung Lampu, Tapaktuan. Tapak tersebut menjadi daya tarik wisatawan. Untuk menuju ke sana tidak mudah. Pengunjung harus melewati batu karang dengan beragam ukuran.

Legenda tapak kaki Tuantapa menjadi asal muasal nama Ibukota Kabupaten Aceh Selatan, Yaitu Tapaktuan. Kota tersebut terletak 440 KM dari Ibukota Provinsi Aceh.

Menurut cerita dulu Tapak kaki tersebut sudah ada disini. Dan Tapak kaki tersebut menjadi legenda asal muasal Kota Tapak Tuan. Dahulu hidup seorang pertapa sakti bertubuh raksasa yang taat kepada Allah. Syech Tuan Tapa namanya.

Suatu hari ada dua naga dari negeri china menemukan seorang bayi terapung di tengah laut. Kemudian mereka merawatnya hingga tumbuh dewasa. Dan beberapa tahun kemudian kedua orang tua bayi yang menjadi Raja dan Permaisuri di Kerajaan Asranaloka mengetahui keberadaan putri mereka.

Raja meminta kembali buah hatinya kepada kedua naga, akan tetapi permintaan tersebut ditolak. Raja membawa lari putrinya naik ke dalam kapal. Kedua Naga marah dan terjadilah pertempuran ditengah laut sehingga mengusik persemedian Tuantapa.

Tuantapa lalu keluar dari gunung dimana dia bertapa  dan melangkah kesebuah gunung. Saat berdiri dipuncak gunung, Tuantapa lalu melompat ke arena pertempuran, lalu jejak kaki itulah yang menyebabkan terjadinya Tapak saat Tuantapa berdiri.

Tuantapa berhasil membunuh kedua Naga dengan menggunakan tongkatnya. Niat Tuantapa menolong seorang bayi yang kini menjadi seorang putri menjadi kemarahan besar bagi kedua Naga tersebut hingga terjadilah pertarungan.

Dan pertarungan tersebut berhasil di menangkan oleh Tuantapa. Sang putripun kembali kepelukan sang Raja dan Permaisuri. Akan tetapi keduanya tidak kembali lagi ke kerajaan dan memilih menetap di Aceh.

Selain Tapak Raksasa, tidak jauh dari sana terdapat batu ditengah laut dan diyakini sebagai Kopiah Tapaktuan, tongkat yang sudah menjadi batupun disana ada. Dan berjarak 5 KM dari Tapak ada karang berbentuk hati di Desa Batu Itam dan Sisik Naga di Desa Batu Merah.

Dan ada juga karang berbentuk Layar Kapal di Desa Damar Tutong, Kecamatan Samadua - Aceh Selatan yang terletak 20 KM dari Tapak Kaki Raksasa. Konon Karang tersebut sisah Kapal Raja dan Permaisuri Kerajaan Asranaloka yang hancur saat bertempuran.

No comments:

Post a Comment

" Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, berkomentar yang sopan mencerminkan nilai luhur budaya bangsa "

NEW PROMO

INFORMASI

SHARETHIS

CATEGORIES

Pengunjung Online