Thursday, April 28, 2016

Bungker Jakarta

Jakarta tempo dulu memang tidak bisa lepas dari bangunan - bangunan peninggalan Belanda. Sampai saat ini masih ada bangunan - bangunan Belanda yang masih berdiri kokoh di kota jakarta.


Bangunan tersebut diantaranya adalah terowongan yang menghubungkan Menara Syahbandar dengan Masjid Istiqlal dan juga Museum Fatahillah.

Menara Syahbandar yang disebut juga Uitkijk Post, didirikan pada tahun 1839 dan berada di tepi barat muara Sungai Ciliwung. atau tepatnya kini sekarang di Jalan Pasar Ikan No. 1 Jakarta.

Disebut Uitkijk Post atau Menara Pemantau, karena menara ini digunakan untuk memantau seluruh wilayah baik kearah Pelabuhan Sunda Kelapa dan ke arah laut lepas sebelah utara maupun ke arah Kota Batavia di Sebelah Selatanya.

Bahkan ruang bawah tanah atau bungker dibawah Menara Syahbandar pernah dijadikan penjara diawal kemerdekaan. Pemerintah kolonial Belanda diyakini pernah membangun terowongan tepat dibawah Menara Syahbandar yang kini lebih dikenal dengan nama Menara Miring.

Terowongan tersebut terhubung dengan Benteng Frederik Hendrik di Taman Wilhelmina Park Oud Fort dan Benteng bawah tanah, yang kemudian di bongkar dan dibangun Sebuah Masjid yang kini bernama Istiqlal.

Di dalam bungker tersebut juga ada pintu bisa yang merupakan pintu masuk terowongan penghubung ke Stadhuis atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Museum Sejarah Fatahillah Jakarta atau Museum Batavia.

Museum Batavia adalah sebuah Museum yang terletak di Jalan Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Ruangan dengan lebar 8 meter dan panjang 10 meter, di dalamnya hanya ada tempat duduk yang di tembok setinggi setengah meter dengan luas 5 x 5 meter.

No comments:

Post a Comment

" Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, berkomentar yang sopan mencerminkan nilai luhur budaya bangsa "

NEW PROMO

INFORMASI

SHARETHIS

CATEGORIES

Pengunjung Online