Adapun fungsi dari Museum Aceh saat ini adalah :
- Sebagai Objek Sejarah, dimana Museum Tsunami Aceh akan menjadi tempat pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami.
- Sebagai simbol kekuatan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana tsunami.
- Sebagai warisan kepada generasi menandatang di Aceh dalam bentuk pesan bahwa di daerahnya pernah terjadi tsunami.
- Untuk mengingatkan didaerahnya akan bahaya bencana gempa bumi dan tsunami yang mengancam wilayah indonesia. Hal ini disebabkan karena indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, sabuk gunung berapi, dan jalur yang mengelilingi Basin Pasifik. Wilayah Cincin Api merupakan daerah yang sering diterjang gempa bumi yang dapat memicu tsunami.
Gedung Museum Aceh dibangun atas prakasa beberapa lembaga yang sekaligus merangkap panitia.
Diantaranya Badan Rehabilitasi Dan Rekontruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias sebagai penyandang anggaran pembangunan.
Departement Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai penyandang anggaran perencanaan, Studi isi dan penyedia koleksi museum dan pedoman pengelolaan museum.
Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam sebagai penyedia lahan dan pengelola museum, Pemerintah Kota Madya Banda Aceh sebagai penyedia sarana dan prasarana lingkungan museum.
Dan Ikatan Arsitek Indonesia Cabang Nanggroe Aceh Darussalam yang membantu penyelenggaraan sayembara perencana museum.
No comments:
Post a Comment
" Terimakasih telah berkunjung ke blog ini, berkomentar yang sopan mencerminkan nilai luhur budaya bangsa "